Artikel ini adalah rangkuman
tweet dari "My Bray" di akun twitter @_Ir_Soekarno
CATATAN : Bray! Mustinya lo pakek #Hashtag
#AdikkuYurikeSanger, jadi search-nya di twitter enak.
1. Perjalanan incognito sudah dilakukan Bung Karno antara
lain dengan #Yurike di masa sebelum menikah, dgn mengendarai mobil cc
@wurryparluten
2. Menurut #Yurike, Bung Karno sangat menghormati wanita,
jauh dari yg dikesankan orang (playboy), Di masa pacaran tidak melakukan
"yg enggak2"
3. Pertama kali BK bertamu ke rumah #Yurike, (mengantar pulang)
sang ayah belum "ngeh" bhw yg datang adalah BK.
4. Sambil ngobrol dgn BK sang ayah mengangkat kaki seperti
sedang bicara dgn temannya. Ayah #Yurike "mencela" pidato BK:
"Apa itu nekolim.."
5. BK tenang saja sampai beliau mengeluarkan rokok 555
kaleng, yg membuat ayah #Yurike "mulai mikir" hingga akhirnya ia tahu
"siapa" sang tamu
6. Perlahan2 kaki ayah #Yurike diturunkan dan bicaranya
mulai menurun nadanya. (Eh penontonnn seru yak ceritanyaaa...) :D
7. Suatu saat bintang film bernama Dahlia ke sekolah #Yurike
pada awal 1963. Melalui Dahlia, Yurike direkrut ke Barisan Bhinneka Tunggal Ika
8. Barisan Bhinneka Tunggal Ika adlh kelompok remaja
berjumlah 50 pasang yang tampil dgn pakaian adat Indonesia utk acara kepresidenan.
#Yurike
9. Walaupun dari
Manado, #Yurike tampil pertama kali mengenakan pakaian adat Jawa di Istora
Senayan. BK datang dan menyapanya "Siapa namamu?"
10. Seketika perasaan #Yurike bercampur aduk: bingung, malu,
dan bangga. Ia pikir BK menyapa mungkin karena ia anggota baru.
11. Apalagi, Bung Karno sempat terkecoh oleh posturnya yg
bongsor, sehingga menyangka #Yurike yg masih duduk di bangku SMP itu seorang
mahasiswi
12. BK menyarankan kpd #Yurike agar tak usah mengembel2
namanya dgn "ke", yg menurut BK "kebarat2an". Yuri saja, kata BK. Yurike pun mengangguk
13. #Yurike yg
sehari2 bermain karet, bekel, tak menyangka bisa bertemu dgn seorang presiden
RI, bermimpi pun tidak.
14. "Matanya
yang jernih dan terang itu sepertinya hinggap ke pusat mataku dan sampai kapan
pun tak bisa kulukiskan dengan jelas." #Yurike
15.
"Bicaranya mantap, wajahnya tampan, dan makin tampak gagah dgn jas cokelat
tua." #Yurike
16. ".... yg dipenuhi atribut resmi di kedua pundak dan
dada kirinya.. Secara kebetulan pula, warna cokelat tua memang warna
favoritku" #Yurike
17. Seiring dgn keterlibatannya yg makin intens dalam kegiatan
Barisan Bhinneka Tunggal Ika, makin sering pula #Yurike bertemu dengan Bung
Karno
18. #Yurike mendapat perhatian khusus dari Bung Besar. Dari
sekadar menyuruh duduk di dekatnya hingga mengambilkan kue tradisional dari
meja
19. "Diantara puluhan gadis yang tergabung dlm Barisan
Bhinneka Tunggal Ika, menurut pengamatanku, jarang sekali yg menerima perlakuan
demikian"
20. "Aku tidak pernah berpikir bahwa hal itu akan berlanjut
menjadi hubungan yang lebih serius." #Yurike
21. Bagaimana Bung Karno dicinta rakyatnya disaksikan
langsung oleh #Yurike bahkan dlm hal2 "kecil" misal: bekas makanan BK
selalu diperebutkan
22. Di luar
istana, di dalam istana, sama saja, piring bekas makanan Bung Karno selalu
diperebutkan orang, itu karena kecintaan rakyat. #Yurike
23. "Masa pacaran" tadi sebenarnya hanya keliling bareng
sambil mengamati program2 pembangunan. Tak ada istilah "jadian" sebelumnya. #Yurike
24. Sampai suatu
saat BK meminta #Yurike memanggil beliau dgn "Mas", bukan
"Pak"
25. "Lidahku
pasti mendadak beku sebelum sepotong kata itu ("Mas" - adm) keluar
dari tenggorokan." #Yurike
26. Hingga suatu
malam, sebuah kejutan lain yang lebih besar dialami #Yurike ketika diajak ke
tepi pantai
27. Bung Karno mengajak ngobrol dan bertanya soal suami
idaman #Yurike, juga hal2 lainnya yg makin menjurus ke soal pribadi.
28. Sampai akhirnya Bung Karno berujar kpd #Yurike dengan
wajah serius: "Apa
Adik tidak tahu Mas mencintai Adik?"
29. "Sepertinya langit runtuh. Kepala semakin
berpendar-pendar bagai kejatuhan benda yang berat sekali" #Yurike
30. Pernyataan #Yurike bhw Bung Karno sangat hormat kpd
wanita, itu sebenarnya juga banyak diceritakan oleh orang2 yg kenal BK dari
dekat. So?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar