Setelah dipikir2, beruntung juga aku dalam mengelola keuangan. Meski utang modal sejauh ini tembus 700 jutek, aku lega...
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
... karena gak punya hutang sama bank atau ke yg laen. Paling cicilan motor, itu pun aku ambil yg low risk.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Efek samping bermain di low risk adalah, jarang pegang uang cash. Ini kendala terberat, karena gak punya penghasilan tetap.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Tapi setiap bulan pembukuan, argometer pengeluaran jalan terus, menambah beban karena musti kejam dihitung sebagai modal.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Bisa dibilang 5 tahun ke belakang fokus ke kestabilan dulu. Berbarengan sama yg kuliah lagi, ditambah aku juga kuliah 2 tahun terakhir.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Kalo dipikir2, gaya low risk ini sama aja dgn gaya orang2 dulu. Menuntut kesabaran, sebab zaman sekarang godaannya berat.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Dulu aku pernah baca (entah dimana, lupa), harus memisahkan antara bisnis dan profesional, itulah yg aku pegang sampai sekarang.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Makanya sampai detik ini gayaku gak berubah, masih kere2 juga. Bahkan handphone pun gak ganti selama 3 taon.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Yg jadi pertanyaan, apa mungkin aku harus mempercepat speed lagi? Hmm... Peer.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Perjalanan kali ini akan bertemu Om di perhotelan, pabrik batik (pekalongan), dan belajar perputaran uang di pasar tradisional Malang.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Bismillahi rohmaanir rohiim. :)
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
kere tapi punya cita besar untuk bangsa dan negaranya itu lebih baik daripada tidak sama sekali @Jenderal_Luten :D
— MD Firdaus (@mudaitufirdaus) July 31, 2013
@mudaitufirdaus Amin. Terima kasih, Bro! :)
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) July 31, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar