No more weekend @puterindonesia_ @misswhulandary pic.twitter.com/hHBTCgYrIi
— puteriindonesia (@whulandary2626) April 13, 2013
1) Ada tiga hal kalau kita bicara cinta. Aku, kamu dan kita. Kita bisa berubah jadi cinta karena klik.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
2) Masalahnya, apa sih definisi klik itu? Salah satu yg sering aku dengar dari cewek adalah, klik berarti nyaman.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
3) Ini dia nih yang bikin ribet. Secara, nyaman itu kan absurd. Malah kadang2 dipelesetkan menjadi nyantai dan aman.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
4) Maksudnya, itu ungkapan dari cowok madesu (masa depan suram) yg sebel krn sulit memahami cinta si cewek.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
5) Nyaman bisa juga dipelesetkan jadi, nyari aman. Seru juga kalo hubungan cinta berdasarkan yg satu ini.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
6) Ada lagi plesetan, nyamain teman. Mungkin biar lebih pede buat narsis, kita suka ikut2an sok punya pacar. Padahal nipu.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
7) Aku jadi heran, loh. Kok bisa definisi jodoh, cinta, dsb diwakili dengan kata nyaman. Kayaknya lagi trend beberapa tahun ini.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
8) Tapi ada lagi lho yg agak beda, spt temenku dulu bilang, bahwa di mencari jodoh yang seiman. Ini pasti masalah perbedaan.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
9) Mungkin dia sudah letih, krn perbedaan iman dlm keluarga itu sensitif kalo di Indonesia. Kasarnya, bisa nyenggol isu SARA.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
10) Flashback, zaman dulu kalo bicara jodoh lebih unik lagi. Kita sering mewakili dengan kata mapan.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
11) Di satu sisi mapan itu terkesan matre, di sisi lain, mapan itu berarti realistis. Uniknya, istilah mapan lebih terkesan blak2an.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
12) Ada lagi syarat jodoh (cinta) yg begini... Dia mencintai keluargaku. Trus, yg dewasa. Lalu, yg keibuan. Macem-macem.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
13) Pertanyaan, apakah kata nyaman cukup mewakili semua perasaan kita terhadap seseorang?
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
14) Jika benar, berarti tambah lagi peer kita ttg #pelajarancinta. Bahwa nyaman harus diwujudkan secara nyata.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
15) Soalnya nyaman itu absurd, wujud nyatanya ya menikah. Muncul lg masalah baru ttg, pernikahan yg matang.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
16) Tapi lama2 mikir juga. Kalo kelamaan ngomong jodoh/gak jodoh, cinta/gak cinta, dsb. Bisa2 gak jatuh cinta, gak nikah, dsb.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
17) Mungkin begini, kalo mau cinta yg nyaman, ya berfikir lempeng2 aja deh.
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
17) Drpd pusing mikirin nyaman, mending langsung tanya begini...
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
18) Will you marry me, @whulandary2626? (contoh) | cc: @ayyaocta_ @elninoirawan
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
19) Asal jangan... Will you marry me? Merdeka atau mati?
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 18, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar